Berdamai dengan keadaan

Dear Karun
2 min readMar 16, 2024

--

Hidup penuh dengan hal-hal sulit. Tugas kitalah untuk memilih kesuliatan seperti apa yang ingin dijalani. Saat melihat dunia untuk pertama kali hingga saat ini banyak sekali hal-hal tak menyenangkan terjadi dalam hidup. Entah itu membawa luka batin hingga saat ini atau bahkan mempengaruhi cara kita memandang diri dan berelasi dengan manusia lain. Tak perlu menyalahkan diri atas berbagai hal yang ada di luar kendali kita sebagai manusia biasa.

Perasaan sedih, kesal dan marah kerap kita rasakan. Beberapa bagian dari kejadian tak menyenangkan tersebut datang dari orang lain baik dari perkataan atau bahkan perbuatan mereka. Seharusnya merekalah yang bertanggung jawab dalam proses menyembuhkan dan berdamai dengan luka tersebut. Kerap kali kita mengharapkan uluran tangan orang lain untuk datang menyelamatkan dan menyembuhkan luka yang disebabkan oleh mereka. Toh mereka yang menyebabkan luka maka merekalah yang bertanggung jawab. Namun hidup tak berjalan seperti itu. Dalam situasi seperti ini kitalah satu-satunya orang yang bertanggung jawab untuk menyembuhkan luka tersebut. Karena kita layak untuk bahagia dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Cobalah untuk memandang dari sisi lain. Perasaan yang terluka memanglah tak menyenangkan sama sekali. Namun melalui berbagai macam perasaan yang muncul kita belajar untuk lebih mengenal dan memahami diri. Ketika ombak menghantam kita mampu berdiri dengan tegak dan penuh percaya diri untuk mencari jalan keluar menghadapi ombak tersebut. Karena kita sudah mampu mengatasi dan bertahan dengan ombak-ombak sebelumnya. Kita memiliki berbagai cara untuk bertahan dan bangkit kembali.

Setiap manusia merasakan atau bahkan mengalami berbagai bentuk kejadian tak menyenangkan yang berbeda-beda. Jika sulit mengatasi sendiri carilah bantuan orang terdekat. Berkata jujur dengan apa yang dirasa saat proses berjuang bukanlah bentuk kelemahan. Hal tersebutlah yang menjadikan kita manusia. Ketika kita sudah mampu menertawakan dan membicarakan momen menyakitkan dengan hati yang lapang maka kita sudah berhasil untuk berdamai dan menyembuhkan bagian yang terluka dalam diri. Terima kasih sudah berusaha dan memiliki keberanian untuk sembuh dan berdamai.

--

--